Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diingatkan Kesalahan, Tak Ingat Kebenaran

6 Desember 2018   09:58 Diperbarui: 6 Desember 2018   10:02 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi-lagi ini penyebabnya tiada lain adalah ego yang kebesaran. Alih-alih mau disalahkan, diingatkan saja sudah menolak.

Tidak terkecuali yang levelnya sudah mengerti ilmu agama pun tidak lepas dari penyakit ini. Apalagi merasa diri sudah lebih mengerti. Padahal selagi masih bernama manusia pasti tidak lepas dari yang namanya kesalahan.

Saya pernah mendengar seorang penceramah mengatakan kata yang salah. Diulang sampai beberapa kali. Sebenernya tidak terlalu fatal, cuma cukup mengganggu pendengaran.

Setelah selesai saya ingatkan hal ini. Ternyata ia sendiri tidak sadar dengan pengucapannya yang salah. Ia tertawa dan mengucapkan terima kasih. Ini contoh kerendahan hati, mau menyadari dan menerima kesalahan.

Kenyataannya tidak jarang ada yang sudah salah, mau dibenarkan malah balik menyalahkan. Seperti kasus di atas, bisa saja penceramah ini  berkata,"Kamu salah dengar kali, saya ngomongnya sudah benar kok!"

Bisa apa saya coba? Mau debat? Kalau dia bilang,"Saya penceramah loh. Saya lebih ngerti!"

||Pembelajarandarisebuahperistiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun