Memang miris, kita sebagai manusia yang memiliki akal budi, bukan hanya sedemikian mudah membuang sampah sembarangan. Namun makanan yang diyakini sebagai pemberian Tuhan pun bisa dengan tanpa merasa bersalah menyia-nyiakannya.
Tetapi beginilah dunia ini dengan segala baik dan buruknya. Ketidakbenaran dan kebenaran selalu berdampingan. Yang hidup dalam akal Budi dan tidak tahu budi. Yang bisa mengatakan kebenaran namun hidupnya dalam kesalahan.
Ehm...bagian ini yang paling tidak enak menuliskannya. Bak sebilah pisau menusuk ke dalam ulu hati.
Sekali lagi beginilah dunia dengan penghuninya yang masih tak mengenal sejati dirinya dan hidup menjadi tuan atas dirinya.
||Pembelajarandarisebuahperistiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H