Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rumitnya Urusan Buang Sampah

17 November 2018   09:25 Diperbarui: 17 November 2018   11:43 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak pakai marah, namun meminta dia pungut dan membuang ke tempat seharusnya. Padahal sederhananya otak sudah memerintahkan, ambil dan buang saja ke tempat yang layak. Tetapi otak yang di sebelah sedikit genit dibikin agak rumit dahulu. Entah maksudnya mengerjai atau mengajari si Dede. Beda tipis.

Sekali lagi urusan sampah sebenarnya sederhana. Tetapi yang sederhana itu justru seringkali disepelekan. Tak heran membuang sembarangan itu dianggap solusi yang paling sederhana. Disederhanakan lagi dengan cukup memasang papan pengumuman 'Buanglah Sampah Pada Tempatnya'.

Soal kreatif dan inisiatif, sekarang di mana-mana ada yang namanya bank sampah. Lucunya di sekitar bank sampah masih saja ada sampah yang berserakan. Hal yang tidak pernah terjadi di bank duit ada duit berserakan. Karena walau cuma selembar saja tergeletak dalam sekejap sudah ada yang memungut. Lenyap sekejap mata.

Urusan di dunia nyata saja belum selesai. Mungkin karena dianggap sederhana, makanya tidak wajib untuk menyelesaikan. Sekarang di dunia maya, sampah-sampah hati dan pikiran berserakan pula.

Nah, kalau sudah urusan sampah hati dan pikiran tidak sederhana lagi ceritanya. Namun manusia memang selalu kreatif, sekarang untuk membuangnya, media sosial menjadi tempat yang paling nyaman. Rasanya tidak betah kalau tidak nyampah sehari saja.

Urusan sampah memang membingungkan. Tepatnya sih sengaja dibuat bingung dan rumit, sehingga terus menjadi pembahasan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun