Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyelami Kehidupan Bersama Kompasiana

27 Juli 2013   13:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:58 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1374912836848219147

Yang namanya konflik kebanyakan pasti emosi, perasaan, dan keegoan yang di kedepankan tanpa mau tahu persoalan secara utuh. Di sinilah kita perlu melatih dan mengendalikan diri.

BERJIWA BESAR MENERIMA KRITIKAN, JANGAN BESAR KEPALA DENGAN PUJIAN

Berinteraksi dengan sekian banyak orang dengan isi kepala alias pemikiran yang berbeda. Tentu apa yang menjadi buah pikiran kita tidak selamanya akan disetujui.

Tak terhindarkan bila akan ada kritikan dari yang cerdas sampai yang arogan bin urakan. Bila ini terjadi memang kadang kita sulit untuk menahan diri.

Tapi justru keadaan inilah kesempatan bagi kita untuk menahan diri dan berlapang dada untuk menyikapi dengan tidak emosi.

Kritikan memang kadang kejam dan pedas. Tak jarang membuat kita terhempas dan kandas. Namun kita berjiwa besar untuk menerimanya justru akan membuat kita semakin kuat dalam melangkah.

Kebalikan dari kritikan adalah pujian. Bila tidak waspada pujian yang datang berduyun-duyun bisa membuat kita melayang di awang-awang. Tanpa sadar kepada seperti balon yang ditiup. Makin lama makin membesar. Bila kelepasan bisa celaka dua belas. Balonnya akan meledak.

Terhadap pujian ini kita bisa menyikapi dengan cerdas. Menjadikan pujian sebagai amunisi yang membakar semangat dan gairah untuk menulis lebih baik lagi dan lagi.

Bagi para sahabat tentu punya gaya atau cara sendiri untuk menyelami kehidupan selama keberadaan di Kompasiana. Apa yang saya tulis hanyalah sedikit dari banyak hal yang bisa kita selami bersama. Semoga bermanfaat dalam saling berbagi dan berhubungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun