>>Jika Anda hanya berusaha menilai seseorang, maka Anda tidak akan pernah dapat menyayangi mereka.< < Bunda Teresa
[caption id="attachment_276854" align="alignleft" width="300" caption="Bunda Teresa@biography.com"][/caption]
Bunda Teresa atau Agnes Gonxha Bojaxhiu memang sudah tiada lagi di dunia ini. Telah pergi menuju keabadiannya. Tetapi jejak langkah kehidupan yang penuh cinta kasih sepanjang hidupnya tak akan pergi selamanya.
Pelayanannya yang penuh cinta kasih takkan terlupakan dalam setiap sanubari yang pernah merasakannya.
Mengorbankan diri demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain adalah praktik sejati hakekat kehidupan yang sanggup dilakoni Bunda Teresa.
Cinta kasih atau welas asih telah menjadi bahasa universal Bunda Teresa dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Banyak buku telah dituliskan tentang dirinya. Kata-kata yang pernah terucap mendunia dan menginspirasi banyak hati.
Kata yang terucap bukan pemanis bibir atau layaknya syair pujangga. Namun adalah mutiara yang terdalam dari samudra hati yang bening. Buah dari apa yang telah menjadi semangat hidupnya.
>>Jika Anda hanya berusaha menilai seseorang, maka Anda tidak akan pernah dapat menyayangi mereka.
Bila hidup kita sibuk untuk mengamati dan menilai siapa saja yang ada di sekitar dan mereka yang berinterksi dengan kita. Kebenarannya tidak akan ada yang benar-benar sempurna.
Pasti ada saja kekurangan dan kesalahan yang menjadi penghalang untuk kita dapat menerima sepenuhnya. Karena setiap orang ada nilai merah di mata kita.
Acapkali hasil penilaian itu justru akan menjadi sumber penghakiman bagi kita. penghakiman membuat kita tidak dapat melihat dengan mata kebenaran. Bahwa setiap manusia pasti ada kekurangannya.
Ketika ada kesediaan untuk menerima seseorang dengan hati apa adanya dan bagaimanapun keadaannya, maka itulah saatnya cinta kasih dapat bersemi.
Setiap dari kita pasti memiliki benaih cinta kasih untuk menyayangi. Masalahnya kita yang enngan untuk menyemaikannya dalam kehidupan kita atas nama keegoan dan juga kebencian.
>> Jika kita tidak bisa mencintai orang-orang yang dapat kita lihat, Bagaimana kita bisa menyintai Tuhan yang tak terlihat?
Tegasnya, omong kosong kalau mengaku menyintai Tuhan yang tidak kelihatan, tetapi kepada sesama yang kelihatan tidak sanggup menyintai.
Praktik nyata dari pengakuan menyintai Tuhan adalah dengan menyintai sesama tanpa melihat fisik, ras, golongan ataupun agamanya.
Apalah gunanya setiap hari beribadah dan sujud memuja Tuhan, sementara tetangga hidup kelaparan tak dipedulikan?
Apalah artinya setiap hari memuji Tuhan dan mengumandangkan ayat-ayat suci di dalam rumah ibadah, tetapi di luaran mencaci-maki sesama?
Semoga tumbuh kesadaran ini dalam setiap hati kita bahwa menyintai sesama itu termasuk kewajiban kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H