Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar dari Kelucuan Farhat Abbas

25 Juni 2013   09:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:28 5514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah, masih lebih baiklah daripada mengkritik habis sampai menghujat. Toh, masih ada terselip sedikit keinginan untuk belajar dari Farhat Abbas.

Wah, benar-benar ketularan belajarnya. Jadi pintar ngeles dan membenarkan diri. Ya, ampuuuun.

Ya sudah kalau mau belajar ya belajar saja. Tidak usah pakai acara sindir-sindiran. Malah nanti tidak ada yang bisa kita pelajari.

Sekali lagi kita belajar pelajaran yang sebenarnya sudah basi ini. Tapi tidak ada kebenaran yang basi sebelum kebenaran itu menjadi kebenaran hidup kita.

Pada saat kita melihat kesalahan orang lain, sejenak diam dan berpikir: Jangan-jangan kesalahan itu saya lakukan juga. Daripada menghujat kesalahannya, lebih baik saya berterima kasih telah diingatkan akan kesalahan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun