Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ya Ampun, Pejabat Berani Pukul Pramugari

7 Juni 2013   07:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:25 2152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_266049" align="aligncenter" width="780" caption="lukanya sih kecil, malunya yang besar@kompas.com"][/caption] Pemukulan yang dilakukan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah  (BKPMD) Provinsi Bangka Belitung, Zakaria  Umar Hadi terhadap seorang pramugari maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Nur Febriani ramai menjadi berita.

Kejadian pada Rabu (5/6) terjadi saat penerbangan dari Jakarta menuju Pangkal Pinang ketika pesawat hendak mendarat. Tindakan tidak beretika dilakukan karena si pejabat merasa kesal ditegur Febri untuk mematikan ponsel.

Merasa tidak senang ditegur untuk kesekian kalinya, Zakaria melakukan aksi pemukulan dengan menggunakan gulungan koran. Akibatnya bagian telinga Febri mengalami luka memar. Lukanya memang kecil. Tapi malunya itu yang besar.

Ini penjelasan Febri tentang kejadian yang dialaminya seperti  dikutip Bangkapos.com,"Saya dipukul menggunakan koran yang digulung, yang ukurannya hampir sama dengan kepalan tangan. Sesudah dipukul pertama kali, saya mencoba lari. Tapi dikejar lalu didorong. Setelah itu saya dipukul lagi. Pukulan itu mengenai telinga dan ada bekas memarnya di balik telinga.

Ya ampun, hebat tenan pejabat ini di depan umum berani memukul wanita dengan tanpa malunya?

Tapi seperti biasa, setiap pihak akan mengemukan alibinya atas apa yang terjadi. Febri melakukan apa yang menjadi bagian tugasnya. Sementara Zakaria merasa diperlakukan tidak layak, hingga menjadi kesal dan spontan memukul dengan gulungan koran.

Zakaria mengakui sudah sering berpergian dan tahu aturan dalam penerbangan, sedangkan Febri juga bukan pramugari kemarin sore. Sudah lebih lima tahun bekerja di Sriwijaya Air.

Jadi?

Yang jelas kasusnya sudah langsung dilaporkan ke kepolisian. Ramailah dunia pemberitaan dan dukungan untuk Febri dan Zakaria menjadi bulan-bulanan. Bahkan di Twitter banyak yang 'membully' Zakarria.

Seperti yang ditwit  Fadjroel Rahman pemiliki akun @fadjroel: Mestinya dilempar dari pesawat! #dukungFEBRY

[caption id="attachment_266050" align="alignleft" width="600" caption="Febriani@fadjroel"]

1370570739553374384
1370570739553374384
[/caption] Upaya damai yang dilakukan tak tercapai. Kata maaf tak dapat menyelesaikan. Yang disesalkan, Ellisa, pengacara Zakaria dengan enteng mengatakan, ini hanya masalah kecil. Korban tidak mengalami luka parah-parah amat.

Melihat sikap pengacara yang tak punya empati yang menganggap ini masalah kecil. Tentu korban tak terima. Bagaimana rasanya dipermalukan di depan umum? Pasti malu besar!

Apapun alasannya, pemukulan tidak dapat dibenarkan. Kalau memang layanan pramugrasi tidak menyenangkan. Sebagai pejabat yang seharusnya punya etika tentu bisa mengadukan masalah ini ke pihak manejemen maskapai penerbangan.

Tapi sayangnya justru memilih cara preman. Akibatnya ya jadi ramai begini dan terancam hukuman di penjara. Bisa ampun...ampun kan akhirnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun