[caption id="attachment_290210" align="aligncenter" width="680" caption="Indonesia juara setelah puasa gelar 22 tahun@tribunnews.com"][/caption]
Serunya partai final Piala AFF di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu malam 22 September 2013 antara Indonesia U-19 vs Vietnam U-19 yang disiarkan secara langsung MNC TV menjadi sangat tidak nyaman oleh ulah pembaca acara dan komentarnya yang terlalu bersemangat sampai ke level lebay.
Suasana ini bukan saya saja merasakan. Ada rekan lain juga mengeluhkan hal ini. Apa sebabnya?
Karena sepanjang pertandingan yang perlangsung dua orang pemandu acara ini tiada hentinya memotivasi para pemain kita agar fokus dan hati-hati. Kemudian tiada hentinya meminta para pemirsa untuk berdoa.
Pembawa acara yang entah siapa namanya itu bahkan sampai beberapa kali mengeluarkan kata-kata mutiara dari Bung Karno dan Panglima Sudirman. Wow... Mario Teguh lewat.
Ya ampun, pembawa acara dan komentar bola ini mungkin lupa bahwa mereka sedang memandu acara siaran bola bukan acara motivasi seperti Golden Ways atau acara santapan rohani.
Coba bayangkan. Apa fungsinya pembawa acara meminta para pemain fokus dan hati-hati ketika sedang menguasai bola. Tapi perkataan sia-sia ini diulang lagi dan lagi.
Malah pelatih Indra Sjafrie di pinggir lapangan tidak sesibuk pembawa acara atau komentar mengarahkan pemainnya yang sedang berlaga di lapangan.
Dalam hal ini justru saya merasa pembawa acara atau komentarnya yang tidak fokus dengan tugasnya, sehingga acara siaran langsung pertandingan sepak bola berubah jadi acara motivasi dan tausiyah.
Ya ampun! Kenapa saya jadi kesal begini? Maafkanlah, apapun itu semangat pembawa acara dan komentator yang mengharapkan kemenangan untuk timnas kita patut dihargai. Kata-kata lebay yang ada anggap saja sebagai pelengkap hiburan atas kemenangan timnas kita.
Akhir memang kemenangan ada di pihak kita. Beruntung dengan semangat empat lima, Evan Dimas dkk bisa mengakhiri pertandingan dengan kemenangan dramatis melalui adu pinalti dengan kedudukan 7-6.
Selamat untuk Tim Garuda Muda atas perjuangannya. Kemenangan yang setidaknya sudah menghilangkan kedahagaan kita atas gelar yang sudah lama tidak kita rasakan. 22 tahun sudah lamanya. Semoga menular ke tim senior.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H