Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Post-Power Syndrome: Berjiwa Besar Menerima Kenyataan

14 Desember 2013   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:57 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keadaan kehilangan keseimbangan perasaan itu beruntung saya memiliki penghiburan yang menyejukkan. Yakni suara kecil yang selalu menasehati dan memotivasi, agar saya berjiwa besar untuk menerima kenyataan.

Jangan melekat pada masa lalu yang sudah berlalu. Tak usah lagi dijadikan kebanggaan, sebab akan menjadi beban yang memberatkan hidup.

Menerima kenyataan masa kini dengan keadaan yang sebenarnya jauh lebih baik daripada masih membayangkan rasa bangga masa lalu.

Walau ada perlawanan-perlawanan dari keegoan yang masih ada akan kerinduan masa lalu yang penuh rasa hormat. Tapi bisikan ini tiada henti saya dapatkan.

Seiring berjalannya waktu, saya harus belajar menerima kenyataan. Pahit memang pada awalnya untuk menelan. Kenyataan sekarang saya 'hanyalah' seorang sales ini harus diterima dan patut berbangga pula.

Dengan berani mau menerima kenyataan ini, barulah saya bisa bekerja tanpa membawa beban masa lalu dan mengalami suasana nyaman.

@refleksihatidipagihari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun