Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Kesalahan Ustad Yusuf Mansur

22 Juli 2013   09:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:13 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kira Ustad Mansur tidak akan melarikan diri dalam hal ini. Karena seperti yang dikatakannya, apa yang dilakukan dengan menghimpun dana adalah untuk tujuan baik.

Minta maaf memang tidak akan meniadakan keasalah hukum yang terjadi. Tetapi dengan minta maaf sudah menunjukkan bahwa Ustad Mansur menyadari kesalahannya.

Apalagi sudah ada itikad untuk menyelesaikan masalah kesalahan yang terjadi sehubungan dengan usaha investasinya.

Memandang satu masalah tidak cukup hanya dengan pikiran positif menurut saya. Tetapi diperlukan keadilan hati dalam melihat secara proposional.

Yang dapat petik dari kejadian usaha investasi Ustad Mansur yang menghebohkan ini adalah bahwa setiap manusia, tidak peduli manusia biasa, ustad, pendeta, atau kiyai tidak lepas dari kesalahan. Yang membedakan hanyalah mau mengakui atau tidak. Mau mengakui saja atau mau  mengakui dan memperbaiki kesalahannya di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun