Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Kesalahan Ustad Yusuf Mansur

22 Juli 2013   09:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:13 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ustad Yusuf Mansur belakangan ini menjadi berita heboh dengan usaha investasi yang dianggap melanggar aturan investasi di Indonesia. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai investasi bodong alias penipuan.

Seperti biasa pro kontra merebak. Yang membela dan yang menelanjangi. Masing-masing dengan argumennya. Yang membabi buta ataupun yang cerdas.

Sebagai orang yang sedikit cerdas dan banyak bodohnya, saya memilih sikap mendukung sikap Ustad Mansur.

Sikap jiwa besar dan mengakui kesalahan dengan usahanya. Lalu mengambil langkah menutup sementara usahanya untuk mengurus kelengkapan usaha yang sesuai aturan.

["Atas saran kawan-kawan ahli keuangan, administrasi, dan manajemen, terkait dengan legalitas usaha, dan juga saran Bapak Menteri BUMN, Bapak Dahlan Iskan, maka sementara pendaftaran keanggotaan dihentikan dulu," tulis Yusuf Mansur dalam halaman pembuka situsnya.

Lanjut Masur, "Karena ini dianggap salah maka saya tutup (patungan usaha), maka itu saya minta maaf." (berita dimuat Tempo.co)]

Ustad Mansur juga menyatakan siap dipanggil oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjelaskan masalahnya.

Saya rasa kemungkinan kecil, Ustad Mansur akan merusak kredibilitasnya sebagai panutan umat dengan melakukan investasi yang justru akan merugikan umat.

Bila ada yang menuduh dan menyamakan usaha investasi Ustad Mansur dengan usaha investasi penipuan saya kira terlalu naif. Toh, ia masih tidak melarikan diri.

Bila dikatakan salah, itu pasti. Apakah kesalahan itu adalah tanggung jawab kita untuk menghukumnya? Apakah ada nilai investasi kita yang telah raib?

Soal kesalahan atau pelanggaran yang terjadi, ada otoritas hukum yang mengaturnya. Bagi yang merasa ada kerugian bisa klaim ke Sang Ustad. Bukan begitu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun