Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita yang Dirindu Malam

6 Januari 2013   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13574899332146608050

[caption id="attachment_233949" align="aligncenter" width="1280" caption="Genehanson.com"][/caption]

Ia selalu melangkah keluar rumah saat menjelang malam. Tatkala yang lain mulai pulang. Langkahnya ceria dan penuh antusias.
Melewati lorong-lorong kehidupan. Dari waktu ke waktu.

Karena ia akan menemukan kehidupan di saat malam. Ia akan disambut orang-orang yang merindukan. Mereka yang membutuhkan kehadirannya. Dan gairahnya.

Entah berapa tahun hal ini menjadi rutinitas. Ia adalah seorang wanita matang dengan satu anak tunggalnya. Hidup bahagia di rumahnya yang sederhana. Tetapi penuh cinta.

Ia ikhlas menjalani kehidupan malamnya. Senyum selalu menjadi penghias di wajah. Selalu ada kebahagiaan. Ramah kepada setiap orang yang ditemuinya. Lembut dalam berbicara. Teduh menatap.

Seringkali aku diam-diam memperhatikan dari kejauhan. Melihat langkah-langkah kakinya yang tegar. Semangatnya yang tak pernah pudar. Walau di wajahnya sudah mulai hadir keriput yang terlihat samar.

Aku meledek dengan menyebut dirinya sebagai wanita malam. Ya karena kerjanya memang selalu pada saat matahari mulai tenggelam.

Sebutan yang berkonotasi negatif tapi disambut dengan tidak reaktif. Lagipula pasti ia sudah maklum kalau aku hanya bercanda, sehingga tidak sensitif.

Kehidupan malam tidak selalu negatif. Contohnya wanita yang satu ini. Malam demi malam telah banyak menghadirkan arti bagi mereka yang membutuhkan bimbingan dan motivasi.

Sebab ia mengabdikan hidup atas ilmu yang dimiliki. Ia menjadi inspirasi dan motivasi bagi para mahasiswa-mahasiswi yang sudah bagaikan anak-anak sendiri.

Kerinduannya adalah melihat mereka bertumbuh dan menjadi manusia dewasa. Bukan generasi instan dan pengeluh serta gampang putus asa.

Malam-malam yang telah dilalui dengan tidak sia-sia dengan menjadi 'wanita malam'. Begitu banyak makna tercipta. Entah berapa bahagia yang menyapa.

Walau terkadang harus menanggung lelah yang amat sangat. Namun malam selalu membuatnya rindu entah sampai kapan.

Waktu telah semakin membuatnya tangguh dan matang sebagai seorang wanita. Waktu telah semakin mendewasakan hati dan keimanannya.

Waktu telah senantiasa menemani untuk berkarya. Waktu semakin menghiasi hidupnya untuk berbagi. Waktu telah membuatnya berarti.

Dan malam masih merindukan dirinya. Sebab malam terasa indah atas kehadirannya. Ia adalah bidadari malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun