[caption id="attachment_233949" align="aligncenter" width="1280" caption="Genehanson.com"][/caption]
Ia selalu melangkah keluar rumah saat menjelang malam. Tatkala yang lain mulai pulang. Langkahnya ceria dan penuh antusias.
Melewati lorong-lorong kehidupan. Dari waktu ke waktu.
Karena ia akan menemukan kehidupan di saat malam. Ia akan disambut orang-orang yang merindukan. Mereka yang membutuhkan kehadirannya. Dan gairahnya.
Entah berapa tahun hal ini menjadi rutinitas. Ia adalah seorang wanita matang dengan satu anak tunggalnya. Hidup bahagia di rumahnya yang sederhana. Tetapi penuh cinta.
Ia ikhlas menjalani kehidupan malamnya. Senyum selalu menjadi penghias di wajah. Selalu ada kebahagiaan. Ramah kepada setiap orang yang ditemuinya. Lembut dalam berbicara. Teduh menatap.
Seringkali aku diam-diam memperhatikan dari kejauhan. Melihat langkah-langkah kakinya yang tegar. Semangatnya yang tak pernah pudar. Walau di wajahnya sudah mulai hadir keriput yang terlihat samar.
Aku meledek dengan menyebut dirinya sebagai wanita malam. Ya karena kerjanya memang selalu pada saat matahari mulai tenggelam.
Sebutan yang berkonotasi negatif tapi disambut dengan tidak reaktif. Lagipula pasti ia sudah maklum kalau aku hanya bercanda, sehingga tidak sensitif.
Kehidupan malam tidak selalu negatif. Contohnya wanita yang satu ini. Malam demi malam telah banyak menghadirkan arti bagi mereka yang membutuhkan bimbingan dan motivasi.
Sebab ia mengabdikan hidup atas ilmu yang dimiliki. Ia menjadi inspirasi dan motivasi bagi para mahasiswa-mahasiswi yang sudah bagaikan anak-anak sendiri.
Kerinduannya adalah melihat mereka bertumbuh dan menjadi manusia dewasa. Bukan generasi instan dan pengeluh serta gampang putus asa.