Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Omong Kosong Tentang Resolusi

31 Desember 2012   08:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:45 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di dunia bukan dalam hitungan sehari-dua hari. Sudah melewati dari Januari ke Januari berpuluh kali. Entah berapa musim telah dilalui.

Semestinya cukup sudah bagiku untuk mengerti makna kehidupan ini. Cukup untuk sadar diri. Mengenal diri yang sejati. Menjadikan hidup ini berarti.

Sudah banyak ajaran agama dipelajari. Tak terhitung kebenaran menjadi diskusi. Hafal di luar kepala kitab suci. Introspeksi pun tak terhitung karena sudah jadi rutinitas sehari-hari. Merenung lagi dan lagi.

Namun aku tetap terus begini. Penuh serakah dan benci. Masih saja suka iri dan dengki. Dikuasai emosi dan menghakimi. Berbuat baik hanya bisa sesekali.

Dari tahun ke tahun selalu membuat resolusi. Semua ditulis dengan baik dan rapi. Tertanam sebuah janji. Tekad dan semangat berapi-api. Tapi pada akhirnya semua sekadar teori.

Apakah harus terus begini sampai mati? Sungguh menjadi manusia yang merugi. Menangis di alam kubur pun tiada guna lagi.

Waktunya adalah saat ini. Mereformasi dengan sepenuh hati. Membangun kesadaran yang hakiki. Waspada sepanjang hari. Seakan hidup hanya hari ini.

Berharap ini bukan omong kosong lagi tentang resolusi yang hanya teori. Tetapi keluar dari samudra hati untuk mengubah diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun