Hidup di dunia bukan dalam hitungan sehari-dua hari. Sudah melewati dari Januari ke Januari berpuluh kali. Entah berapa musim telah dilalui.
Semestinya cukup sudah bagiku untuk mengerti makna kehidupan ini. Cukup untuk sadar diri. Mengenal diri yang sejati. Menjadikan hidup ini berarti.
Sudah banyak ajaran agama dipelajari. Tak terhitung kebenaran menjadi diskusi. Hafal di luar kepala kitab suci. Introspeksi pun tak terhitung karena sudah jadi rutinitas sehari-hari. Merenung lagi dan lagi.
Namun aku tetap terus begini. Penuh serakah dan benci. Masih saja suka iri dan dengki. Dikuasai emosi dan menghakimi. Berbuat baik hanya bisa sesekali.
Dari tahun ke tahun selalu membuat resolusi. Semua ditulis dengan baik dan rapi. Tertanam sebuah janji. Tekad dan semangat berapi-api. Tapi pada akhirnya semua sekadar teori.
Apakah harus terus begini sampai mati? Sungguh menjadi manusia yang merugi. Menangis di alam kubur pun tiada guna lagi.
Waktunya adalah saat ini. Mereformasi dengan sepenuh hati. Membangun kesadaran yang hakiki. Waspada sepanjang hari. Seakan hidup hanya hari ini.
Berharap ini bukan omong kosong lagi tentang resolusi yang hanya teori. Tetapi keluar dari samudra hati untuk mengubah diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H