Melihat Obama menangis, tentu kita juga berpikir. Apakah ada air mata yang sama untuk anak-anak di dunia lain yang karena kebijakan luar negera Amerika Serikat harus kehilangan nyawa atau kehilangan keluarganya.
Atau karena kebijakan ekonominya yang kapitalis menyebabkan kemiskinan di belahan dunia lain, sehingga banyak anak-anak yang terlantar.
Apakah anak-anak di Amerika lebih berharga bagi Obama dibandingkan dengan anak-anak di tempat lain, sehinggsa Obama begitu sedih dan emosi sampai menangis? Kalau itu benar, sekarang kita yang harus menangis untuk Obama. Atau Obama hanya bisa menangis dalam hati atas kematian anak-anak di negara lain akibat kebijakannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H