Saya berpikir-pikir. Kenapa ada yang harus tidak senang ketika kita menulis kelebihan seseorang?
Ah, betapa bodohnya kalau harus melayani. Itulah keputusan saya. Abaikan saja!
Itulah yang disarankan Tim O'Reilly, netter yang pernah mengusulkan perlunya kode etik blogger. Sebagaimana ditulis Kang Pepih dalam bukunya.
Abaikan dan jangan hiraukan ulah troller ini. Karena dengan mengabaikan postingan atau komentar yang bertujuan menghujat, menghasut, caci-maki, dan mempertentangkan SARA. Pada akhirnya para troller akan capai dan kesal sendiri.
Memahami hal ini. Tentu alangkah baiknya diri kita sendiri berusaha untuk menghindari menjadi pelaku trolling. Karena tidak ada gunanya. Bukan hanya merugikan atau mengganggu orang lain. Tetapi akan berefek negatif bagi diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H