Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bersalah Tapi Tidak Mau Disalahkan, Kasihan!

21 Oktober 2012   04:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:35 9222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah? Siapa yang tidak pernah bersalah dalam hidupnya?

Siapa yang tidak mau belajar dari kesalahan? Hanya orang bodoh dan kerdil yang tidak pernah merasa bersalah dan mau belajar dari kesalahan yang dilakukannya.

Demikian Sang Guru pernah berkata. Lebih lanjut Sang Guru berujar:

Sahabatku...
Hidup memang tidak lepas dari kesalahan. Tetapi ada orang yang enggan mengakui kesalahan. Alergi bila disalahkan.

Mereka patut dikasihani karena merasa tidak pernah bersalah. Ketika ditunjukkan kesalahannya, ia justru merasa orang lain yang menyalahkan dirinya.

Ia akan menolak keras untuk disalahkan. Padahal kesalahannya nyata-nyata ada.

Mengapa patut dikasihani? Orang yang demikian justru hidup penuh kesalahan, karena tidak akan pernah belajar dari kesalahannya.

Padahal setiap manusia tidak lepas dari kesalahan. Orang yang mau belajar dari kesalahannya, akan membuat dirinya semakin dewasa dan bijak. Semakin menjadi benar.

Mengapa harus takut bila memang bersalah? Kesalahan adalah guru terbaik untuk belajar tentang kebenaran. Sebab itu, belajarlah dari setiap kesalahan. Bukannya menolak disalahkan, sehingga semakin tenggelam dalam kesalahan.

Tirulah seperti orang bijak yang selalu merasa bersalah, walau sesungguhnnya ia tidak bersalah..

Apakah dengan mengakui kesalahan walau ia tidak melakukan kesalahan membuat orang bijak hidup penuh dengan kesalahan?

Tentu saja tidak. Sebaliknya ia justru terbebas dari kesalahan. Karena setiap saat ia selalu bertobat atas kesalahannya dan takut melakukan kesalahan.

Kesalahan adalah kesalahan. Bisa menjadi kebenaran atau tetap sebagai kesalahan tergantung siapa yang menyikapinya.

Anda mau tetap menjadi orang bodoh atau belajar menjadi bijak. Semua terserah Anda yang memutuskan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun