Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ya Ampun, Kata Wakapolri Karena Gaji Polisi Kecil, Makanya Korupsi!

12 Oktober 2012   02:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:55 2717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengakui dan membenarkan memang ada praktik korupsi di Lembaga Kepolisian RI.


Yang pertama karena masalah kecilnya gaji. Hal ini dikatakan Nanan, saat membawakan materi di Seminar Nasional Komisi Kejaksaan di Hotel Atlet Century, Kamis, 11 Oktober 2012. Seperti yang dilansir Tempo.Co.


"Masalah gaji itu memang menjadi salah satu kesulitan dalam pemberantasan korupsi. Dikatakan jangan korupsi, tapi bagaimana kalau gajinya tidak cukup untuk menyekolahkan anaknya?" kata Nanan.


Berarti praktik korupsi memang ada pembiaran dan dimaklumi selama ini, sehingga menjadi penyakit yang kronis.


Sebenarnya alasan gaji kecil itu lebih karena pembenaran daripada kebenaran. Karena kebenarannya gaji polisi sekarang tiidak kecil-kecil amat.


Menurut teman yang keluarganya aktif di kepolisian, untuk pangkat bripda atau baru lulus pendidikan saja gajinya sudah sekitar Rp 3 juta dan yang briptu menerima hampir Rp 4,5 juta.


Kalau cuma alasan gaji kecil, tentu mereka yang berpangkat tinggi yang notabene gajinya besar tidak akan terlibat korupsi. Kenyataan?


Apa Nanan berani menjamin kalau gaji polisi minimal Rp 10 juta tidak akan ada praktik korupsi lagi di kepolisian?


Yang kedua Nanan menegaskan, masih dimuat di Tempo.Co, bahwa praktik korupsi juga terjadi karena terpengaruh ketidak-tegasan pimpinannya. Karena itu, pimpinan harus berintegritas, tauladan, antigratifikasi, dan menolak korupsi, kolusi, dan nepotisme.


Pernyataan Nanan, secara tidak langsung juga mengakui, bahwa terjadi ada ketidak-tegasan pimpinan untuk menindak para pelaku korupsi di jajarannya.


Itulah sebabnya para pelaku merasa diberikan peluang, sehingga menjadi-jadi dalam praktiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun