Berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan paling layak untuk Tuhan yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi yang terbaik bagi sesama di dunia."
"Iya, Guru. Entah mengapa perasaan atau pikiran bahwa saya paling baik dan paling benar selalu muncul?!"
"Sahabatku, sebenarnya itu hal yang sewajarnya terjadi pada setiap diri manusia. Engkau masih manusia toh?
Seringkali manusia menjebak dirinya sendiri. Jatuh dalam kesombongan. Tanpa disadari bukannya nuraninya yang semakin terang. Jiwanya semakin bercahaya.
Namun keegoannya semakin besar dan sulit dikendalikan. Begitulah kemudian beragama lebih menuhankan pemikirannya sendiri. Lalu membawa-bawa ayat suci untuk mendukung pemikirannya dengan keras kepala.
Bukan sebaliknya berpegang pada Firman Tuhan untuk meluruskan pemikirannya. Untuk melenyapkan keegoannya.
Sahabatku..... Loh, kok tidur?"
"Apa, Guru? Ah, tidak. Hanya terlalu khusuk mendengar uraian Guru." tanpa sadar tangan ini mengucek mata yang terasa perih.
"Oh, baguslah kalau begitu!"
Huaaaaaaaaaa..... Tak tahan aku untuk menguap!
Sang Guru hanya bisa tersenyum.