Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Beragama: Menjadi Terbaik Atas Manusia atau Terbaik di Hadapan Tuhan?

23 Juli 2012   23:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:42 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan paling layak untuk Tuhan yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi yang terbaik bagi sesama di dunia."

"Iya, Guru. Entah mengapa perasaan atau pikiran bahwa saya paling baik dan paling benar selalu muncul?!"


"Sahabatku, sebenarnya itu hal yang sewajarnya terjadi pada setiap diri manusia. Engkau masih manusia toh?


Seringkali manusia menjebak dirinya sendiri. Jatuh dalam kesombongan. Tanpa disadari bukannya nuraninya yang semakin terang. Jiwanya semakin bercahaya.


Namun keegoannya semakin besar dan sulit dikendalikan. Begitulah kemudian beragama lebih menuhankan pemikirannya sendiri. Lalu membawa-bawa ayat suci untuk mendukung pemikirannya dengan keras kepala.


Bukan sebaliknya berpegang pada Firman Tuhan untuk meluruskan pemikirannya. Untuk melenyapkan keegoannya.

Sahabatku..... Loh, kok tidur?"


"Apa, Guru? Ah, tidak. Hanya terlalu khusuk mendengar uraian Guru." tanpa sadar tangan ini mengucek mata yang terasa perih.


"Oh, baguslah kalau begitu!"


Huaaaaaaaaaa..... Tak tahan aku untuk menguap!


Sang Guru hanya bisa tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun