Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Papiii...Dede Keceplosan! Maafin Ya?

18 Juni 2012   13:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:49 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_195554" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Hari itu Si Dede tidak seperti biasanya. Ia menangis dan menjerit. Seperti ada sesuatu yang tidak beres. Padahal sebelumnya baik-baik saja dan bercanda.

Waktu itu menjelang sore Si Dede bersama maminya mengunjungi saya di mess tempat kerja. Kebetulan hari Sabtu dan Minggu itu saya tidak libur.

Rencana awalnya hendak menginap. Sekalian malam mingguan. Tapi saat malam Si Dede tiba-tiba minta pulang. "Pokoknya Dede mau pulang. Dede mau main sekarang sama teman-teman !" tegas Si Dede.

"Ya, pulang. Tapi nanti aja, De. Mami mau nonton Idol dulu." istri mencoba untuk menunda.

"Pokoknya sekarang. Mami kok lebih mentingan keperluan Mami sih? Tadi sore Dede mau berenang Maminya malah pergi. Sekarang Dede mau pulang main Mami malah nonton !" ceplos Si Dede.

Saya merasakan ada sesuatu hal yang tidak beres. Rupanya Si Dede masih puas mengeluarkan uneg-unegnya sambil berlinang airmata.

"Kemarin waktu ulangan Dede udah nurut apa kata Mami. Dede seminggu gak main. Belajar terus di rumah. Sekarang udah selesai ulangan Dede mau main Maminya gak mau pulang."

Saya berusaha menenangkan Si Dede dengan menggendongnya keluar. Berusaha menasehatinya. Mengingatkan bahwa ia sudah bersikap tidak baik.

"Dede gak boleh kurang ajar sama Mami!" saya berpesan.

"Habis Maminya begitu. Dede mau pulang sekarang Mami malah mau nonton. Kalau kemalaman teman-teman main Dede gak ada lagi, Pi ! sahut Si Dede.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun