[caption id="attachment_192568" align="alignnone" width="400" caption="Okezone.com@AP "][/caption]
Dunia penerbangan kembali memakan korban. Setelah tragedi Sukhoi Superjet 100 pada 9 Mei lalu yang menabrak Gunung Salak, Bogor, Indonesia. Dimana menewaskan seluruh penumpang dan awaknya.
Minggu, (3/6) di Lagos, Negeria kembali terjadi tragedi jatuhnya sebuah pesawat komersil McDonnell Douglas MD-83, yang dioperasikan oleh Dana Air,
Pesawat nahas tersebut sedang dalam perjalanan dari Ibukota Nigeria, Abuja menuju Lagos.
Beberapa saat sebelum mendarat di Bandara
Murtala Muhammed, Lagos. Pesawat jatuh dan menimpa gedung di pemukiman yang padat penduduk.
Dikabarkan seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 150 orang (versi BBC-Indonesia) dan penduduk yang belum diketahui jumlahnya ikut tewas dalam kecelakaan tersebut.
Penyebab kecelakaan belum diketahui secara pasti. Namun beredar kabar pilot sempat melaporkan kerusakan pada pesawat.
Tidak seperti yang terjadi pada kecelakaan Sukhoi Superjet 100. Dimana ada pihak yang berani memastikan bahwa kecelakaan terjadi akibat sinyal ponsel.
Pihak yang berkompeten belum berani memastikan penyebab jatuhnya pesawat.
Karena masih dalam penyelidikan.
Yang pasti belum ada yang ikut latah dengan mengaitkan gangguan sinyal ponsel sebagai penyebabnya seperti pada kasus Sukhoi.
Atas tragedi ini, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan langsung menetapkan tiga hari sebagai hari berkabung nasional untuk mengenang para korban. Tindakan cepat tanpa pikir panjang lagi.
Semoga tragedi di Nigeria ini tidak timbul desas-desus yang tak sedap dan dibumbui beredarnya foto hoax yang justru semakin menimbulkan kedukaan.
#
Tulisan diolah dari berbagai sumber berita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H