Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Super, Ada Tulisan Sejuta Klik di Kompasiana!

22 Mei 2012   06:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:58 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ketika ada tulisan di Kompasiana yang diklik ratusan ribu. Sontak heboh. Menjadi berita dan menjadi bahasan pada pakar. Dijadikan kebanggaan dalam seminar-seminar.

Ternyata oh ternyata. Hanyalah tulisan hoax. Dihapus pula kemudian. Tak ada klarifikasi soal tulisan ini atau permintaan maaf.

Sekarang lebih heboh lagi. Muncul sebuah tulisan mengenai tragedi Sukhoi yang menabrak tebing Gunung Salak, 9 Mei lalu.

Tak disangka tak di duga. Tidak teramalkan oleh paranormal sekalipun. Tulisan yang intinya menyalahkan sinyal ponsel penumpang sebagai penyebab jatuhnya Sukhoi. _Demikian yang saya baca dari tulisan yang membahas tulisan tersebut.

Entah mengapa saya belum tertarik membaca. Termasuk tulisan soal seorang ibu yang asyik BBM-an, hingga bayinya terbunuh. Sampai kemudian dihapus.

Walaupun tulisan sejuta klik tersebut dianggap hoax. Karena tidak atau belum terbukti kebenarannya. Bahwa sinyal ponsel sebagai penyebab tragedi Sukhoi.

Tetap saja tulisan tersebut menjadi kebanggaan baik Kompasiana maupun penulisnya.

Sejuta klik, bo! Fenomenal, kan? Sayang banget kalau harus dihapus. Nanti dululah. Biarkan jadi kebanggaan terlebih dahulu.

Saya sendiri tidak pernah membayangkan ada tulisan saya yang bakal diklik lebih dari seratus ribu. Target saya minimal 30 dan maksimal 100 klik. Cukuplah.

Media atau siapa yang tidak bangga? Bila ada isi beritanya diklik banyak pengunjung.

Saya bayangkan. Siapa tahu tulisan yang menjadi jumlah klik terbanyak sepanjang keberadaan Kompasiana itu akan dijadikan kebanggaan dalam seminar-seminar di kemudian hari.

Walaupun ada yang merekomendasikan tulisan tersebut dihapus karena dianggap hoax.

Ditambah sudah ada klarifikasi dari Majalah Angkasa tentang keberadaan wartawannya yang ikut dalam penerbangan.

Bahwa tidak benar ponsel kedua wartawannya dalam keadaan aktif saat terjadinya kecelakaan.

Seringkali kita memang tidak tega untuk bersikap jujur dan lapang dada mengakui kesalahan atau kelalaian.

Bila hal itu terjadi pada saya. Kemungkinan saya pun perlu sampai berpikir seribu kali untuk menghapusnya.

Tentu akan membangga dan membahagiakan. Bila tulisan kita yang bermanfaat bisa dibaca seratus ribu atau sejuta orang. Lumayan, buat tambah pundi-pundi pahala.

Namun alangkah ruginya dan memalukan. Bila tulisan kita yang merugikan dan membawa dampak buruk sampai dibaca begitu banyak orang.

Ketika hendak memublikasikan sebuah tulisan, saya sampai harus bertanya-tanya. Adakah manfaatnya. Namun itu pun masih menjamin tulisan saya benar-benar membawa manfaat. Takut ada yang muntah-muntah.

Khusus untuk tulisan sejuta klik. Sepertinya Kompasiana perlu mengadakan selamatan. Karena inilah rekor dan entah kapan lagi bakal terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun