[caption id="attachment_187732" align="alignnone" width="450" caption="Roy Suryo//kapanlagi.com"][/caption]
Roy Suryo, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat yang juga dikenal sebagai pakar telematika, menyatakan, bahwa foto-foto korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang beredar sebagian palsu.
Bukan hany ada yang palsu. Bahkan ada foto korban yang dijadikan lelucon.
Itulah sebabnya Roy menghimbau, agar foto-foto yang berhubungan dengan korban Sukhoi tidak diedarkan.
Menurut Roy yang memberikan keterangan di sekitar landasan Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu pagi, 12 Mei 2012. Mengedarkan foto korban selain tidak etis, adalah untuk menjaga perasaan keluarga korban.
Tetapi sepertinya kebebasan masyarakat sudah kebablasan. Entah apa tujuannya, sehingga seakan berlomba-lomba mengedarkan foto-foto korban Sukhoi.
Bahkan menggunakan foto palsu. Seakan-akan foto yang ada adalah asli korban Sukhoi.
Sekali lagi entah apa tujuannya. Tapi yang jelas apa yang dilakukan tak lebih untuk mengumbar kebebasan dan keegoisan.
Seringkali kita lupa atau memang tidak peduli. Atas nama kebebasan kita melanggar kebebasan orang lain.
Atas kebebasan kita untuk mendapatkan kesenangan. Kita melanggar kebebasan orang lain merasakan kesedihan.
Atas nama kebebasan dan keegoisan, kita mematikan perasaan dan empati kepada orang-orang yang sedang mengalami duka cita.
Kebebasan dan keegoisan yang kita lakukan seringkali mengatasnamakan pembenaran. Tetapi melupakan kebenaran.
Seringkali kita beralasan,"Apa salahnya?" atau "Ini hak saya kok mau melakukan apa saja. Suka-suka!"
Bila hal ini sudah menyusup ke dalam diri kita. Boleh sejenak kita melembutkan hati dan merenungkan. Cari keberadaan nurani untuk bertanya.
Masihkah tersisa empati, merasakan kedukaan orang lain? Adakah kearifan untuk membedakan yang boleh dan tidak patut dilakukan? Akhirnya, terucap salam belasungkawa atas jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Teriring doa. Semoga Tuhan menguatkan.
#
Tulisan berdasarkan sumber bacaan di Tempo.Co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H