Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kok Aksi Kapten A 100% Disalahkan?

2 Mei 2012   08:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_185715" align="alignnone" width="640" caption="Aksi Koboy Palmerah//Sidominews.com "][/caption]

Pelaku aksi "Koboy Palmerah" yang menghebohkan, Senin, 30 April 2102 itu ternyata anggota TNI Markas Besar Angkatan Darat.

Peristiwa aksi koboy tersebut direkam dan diunggah seseorang ke Youtube dengan nama "UnpluggedTheTV". Dalam video itu tampak perilaku seorang yang mengendarai mobil TNI AD berselisih dengan pengendara motor skuter di kawasan Palmerah Selatan.

Hebohlah masyarakat dan menjadi topik hangat di dunia maya. Apapun alasannya perilaku oknum TNI tersebut yang mengeluarkan pistol mengancam pengendara yang berselisih dengannya tak dibenarkan. Walaupun pistol tersebut diakui hanya senjata mainan.

Sebenarnya kita tak perlu heboh. Karena perilaku oknum aparat yang arogan itu bukan cerita baru lagi.

Bila dibandingkan sekarang. Dulu bisa lebih brutal lagi. Bedanya perilaku arogan tersebut bisa disebarkan secara luas di dunia maya. Kalau dulu bisa ditutup-tutupi.

Ya, namanya juga aparat. Apalagi punya kedudukan dan senjata. Mau arogan yang suka-sukanya. Kalau timbul masalah, yang menangani aparat juga. Tidak mungkin "seguru-seilmu" akan saling mengganggu. Pastinya akan damai di belakang layar atau di bawah meja.

Namun aksi koboy Kapten A di Palmerah itu. Menurut saya tidak sepenuhnya salah. Masyarakat ramai-ramai menghakimi karena sudah terprovokasi oleh rekam jejak aparat selama ini yang arogan.

Bagi kita yang biasa berkendaraan di jalan raya. Kemungkinan sudah jengah dengan perilaku para pengendara sepeda motor yang super arogan. Bak jalanan dia yang punya.

Karena tidak peduli salah atau benar. Tidak mau tahu masalahnya kalau terjadi senggolan antara mobil dan motor. Mobillah yang selalu disalahkan.

Teman saya yang kendaraannya sedang berhenti dan ditabrak, malahan dimintai ganti rugi. Sampai STNK-nya ditahan. Padahal dia korban.

Ada lagi teman yang harus mengeluarkan kunci stang mobilnya. Karena ada pengendara motor yang memalangkan motornya menghalangi jalan. Lalu dengan helm menggedor mobilnya.

Karena motornya tersenggol gara-gara memotong jalan saat hendak membelok.

Selama berkelana di jalanan sering saya menemukan para pengendara motor yang arogan. Sembarang menyalin dan mengambil jalur orang.

Tetapi ketika tersenggol, mereka lebih galak seperti mau makan orang. Tidak mau disalahkan.

Kalau ketemu pengendara mobil yang penakut pasti tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi begitu kejadian langsung dikerumuni para pengendara motor lainnya.

Sebaliknya bila ketemu orang yang nekad atau aparat. Terjadilah saling aduh mulut atau kekuatan.

Kemudian ketika terjadi apa-apa dengan pengendara motor. Mereka dianggap korban.

Tanpa memahami kejadian yang sesungguhnya aksi "Koboy Palmerah" kita menghujat dan menghakimi Kapten A.

Padahal bila kita berada pada posisi Kapten A. Bisa saja kita melakukan aksi yang sama atau mungkin lebih parah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun