Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TomcaT

27 Maret 2012   13:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:24 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih baik bertanya tentang hal yang tidak kita ketahui, daripada menjadi sosok yang sok mengetahui... Pertama kali mendengar anak saya, si dede menyebut-nyebut, "TOMCAT", pikiran sok tahu saya langsung menebak. "Pasti ini nama jagoan baru atau tokoh dalam game seperti Angry Bird." Lalu ketika si dede wanti-wanti,"Hati-hati, Papi, nanti digigit TOMCAT loh!" Kali ini kesoktahuan saya masih bekerja. "Wah, TOMCAT itu pasti musuhnya Cat Woman. Tidak salah lagi!" Sejujurnya sampai detik itu saya belum tahu sama sekali kebenaran tentang TOMCAT. Herannya saya juga tidak tertarik untuk bertanya sebenarnya apa itu TOMCAT. Apa pentingnya? Sampai dua hari kemudian, untuk pertama kalinya saya menemukan sebuah berita tentang TOMCAT. Itupun saya lupa di media mana. Oh..., ternyata TOMCAT itu adalah sejenis serangga bernama Paederus fuscipes yang gigitannya bisa menimbulkan panas dingin. Saya benar-benar penasaran dan merasa "dilangkahi". Bagaimana si dede lebih tahu dari saya? Saya telepon istri untuk menanyakan hal ini. "Mi, kok Si Dede tahu sih soal TOMCAT. Saya aja kemarin waktu dibilang soal TOMCAT saya gak tahu?" "Tahulah, kan ada beritanya di Tivi! Masa' sih kamu gak tahu?" begitu istri mengabarkan sekaligus merasa keheranannya. "Oooohhh...." saya bergumam sambil menelan air liur. Gara-gara TOMCAT, sekali saya harus mengakui. Ternyata adakalanya anak-anak lebih tahu daripada kita. Bukan hanya dalam hal berita. Dalam kearifan pun anak-anak bisa bersikap lebih arif dari orangtua. Sebagai orangtua tak ada salahnya kita membuka diri untuk mendengarkan perkataan mereka. Gara-gara TOMCAT sekali lagi mengingatkan saya untuk tidak menjadi sok tahu akan suatu hal. Lalu menduga-duga. Tapi segera bertanya bila merasa memang tidak tahu. Hampir lupa saya mau bilang, gara-gara mendengar kata TOMCAT pikiran nakal saya hampir-hampir muncul ke permukaan membayangkan.....ya si TOMCAT, [caption id="attachment_178666" align="aligncenter" width="400" caption="Kompas.com//nbii.res.in.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun