Lebih baik bertanya tentang hal yang tidak kita ketahui, daripada menjadi sosok yang sok mengetahui... Pertama kali mendengar anak saya, si dede menyebut-nyebut, "TOMCAT", pikiran sok tahu saya langsung menebak. "Pasti ini nama jagoan baru atau tokoh dalam game seperti Angry Bird." Lalu ketika si dede wanti-wanti,"Hati-hati, Papi, nanti digigit TOMCAT loh!" Kali ini kesoktahuan saya masih bekerja. "Wah, TOMCAT itu pasti musuhnya Cat Woman. Tidak salah lagi!" Sejujurnya sampai detik itu saya belum tahu sama sekali kebenaran tentang TOMCAT. Herannya saya juga tidak tertarik untuk bertanya sebenarnya apa itu TOMCAT. Apa pentingnya? Sampai dua hari kemudian, untuk pertama kalinya saya menemukan sebuah berita tentang TOMCAT. Itupun saya lupa di media mana. Oh..., ternyata TOMCAT itu adalah sejenis serangga bernama Paederus fuscipes yang gigitannya bisa menimbulkan panas dingin. Saya benar-benar penasaran dan merasa "dilangkahi". Bagaimana si dede lebih tahu dari saya? Saya telepon istri untuk menanyakan hal ini. "Mi, kok Si Dede tahu sih soal TOMCAT. Saya aja kemarin waktu dibilang soal TOMCAT saya gak tahu?" "Tahulah, kan ada beritanya di Tivi! Masa' sih kamu gak tahu?" begitu istri mengabarkan sekaligus merasa keheranannya. "Oooohhh...." saya bergumam sambil menelan air liur. Gara-gara TOMCAT, sekali saya harus mengakui. Ternyata adakalanya anak-anak lebih tahu daripada kita. Bukan hanya dalam hal berita. Dalam kearifan pun anak-anak bisa bersikap lebih arif dari orangtua. Sebagai orangtua tak ada salahnya kita membuka diri untuk mendengarkan perkataan mereka. Gara-gara TOMCAT sekali lagi mengingatkan saya untuk tidak menjadi sok tahu akan suatu hal. Lalu menduga-duga. Tapi segera bertanya bila merasa memang tidak tahu. Hampir lupa saya mau bilang, gara-gara mendengar kata TOMCAT pikiran nakal saya hampir-hampir muncul ke permukaan membayangkan.....ya si TOMCAT, [caption id="attachment_178666" align="aligncenter" width="400" caption="Kompas.com//nbii.res.in.com"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H