Bisa-bisa bukannya menikmati kenikmatan memasak. Tapi justru menikmati kenikmatan memandang tubuhnya yang pasti aduhai?
Waduh ... Waduh ... Ada saja alasannya. Untuk acara masak saja mesti telanjang dengan segala pembenarannya.
Hal yang jelas-jelas tidak sesuai etika pun bisa menjadi benar. Yang bertentangan dengan kesopanan dianggap suatu kewajaran dengan menggunakan kepintaran.
Mengumbar dan memamerkan SYAHWAT atas nama keindahan dan seni sebagai pembenaran. Padahal bagaimana pun SYAHWAT adalah bagian tubuh yang harus terlindungi.
Begitu banyak oknum manusia memutarbalikkan fakta demi untuk mencapai tujuan memuaskan egonya. Mungkin salah satunya saya atau Anda?!
Begitulah dunia. Pamer SYAHWAT sudah menjadi pemandangan biasa. Orang-orang bisa pamer SYAHWAT di tempat terbuka untuk merasakan kesejukan. Tapi herannya SYAHWAT yang berada di tempat tertutup kepanasan. [caption id="attachment_178353" align="aligncenter" width="400" caption="Farah Quinn // okezone.com"]
#
Sumber bacaan inspirasi Tempo Interaktif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H