Hal ini tentu saja menjadi makan empuk media. Kemudian dimanfaatkan dengan lawan politik yang memiliki media untuk memperburuk citra PD yang sedang terpuruk. Karena kasus korupsi yang melibatkan kadernya.
Kemudian para elit PD termasuk Dewan Kehormatan yang juga menjadi presiden, SBY ramai-ramai menyalahkan media sebagai biang kerok kekisruhan dan keterpurukan partainya.
Hal ini tentu menjadi aneh dan ini menunjukkan sikap arogan. Padahal kebanyakan sumber berita buruk itu justru datangnya dari kader partai. Lalu mengapa media yang menjadi kambing hitam.
Sekali ini menunjukkan bahwa para elit di PD memang pintar tapi tidak cerdas. Apalagi bijak.
Dalam keadaan ini, boro-boro mereka memikirkan rakyat. Termasuk para wakil rakyatnya. Urusan sekarang lebih penting adalah mencari selamat.
Ngomong-ngomong, waktu itu kok saya tidak kebagian Blackberry ya? Padahal ketika itu saya mendukung Anas loh! Karena merasa menjanjikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H