Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Satu SMS=18 Juta

9 Februari 2012   11:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hari gene masih kena tipu SMS? Ke laut aja deh! Bodoh banget sih?" Mungkin itu yang terucap dengan nada sinis atau berkelakar. Tatkala mengetahui masih ada teman, saudara atau tetangga yang tertipu.

Mungkin kita juga tidak habis pikir. Mengapa masih saja ada yang masih bisa ditipu oleh sebuah SMS?

Padahal cara penipuan ini sudah sangat basi dan kita paham betul modus ini. Tetapi para penipu tidak pernah putus asa untuk melancarkan aksinya.

Saya yakin kebanyakan pengguna telepon genggam pasti pernah menerima berbagai macam SMS penipuan. Minta pulsa atau menjadi pemenang undian.

Saya sendiri sampai bosan. Hampir setiap hari dapat kabar menang undian senilai 35 sampai 75 juta.

Kalau lagi iseng akan saya balas,"Karena saya sudah kaya, uangnya buat bapak saja deh!"

Tetapi sekali lagi, para penipu ini tetap saja berusaha membangun "bisnisnya" dengan semangat empat lima. Namanya usaha _apakah juga sambil berdoa ya?_ pasti ada hasilnya juga.

Hasilnya? Selalu saja ada yang menjadi korban terjaring dalam perangkap mereka. Uang jutaan masuk ke rekening mereka.

Mau bukti? Menjelang Imlek kemarin, seorang tetangga sampai harus menangis-nangis. Karena uang 18 juta dari rekeningnya dalam sekejab berpindah ke rekening penipu.

Ceritanya begini:
Saat sedang santai di rumah, ibu dari teman bermain anak saya menerima sebuah SMS. Isinya meminta uang 18 juta untuk menebus anaknya yang diculik.
Meminta agar uang segala ditransfer kalau ingin anaknya selamat.

Tanpa pikir panjang dan bertanya atau mengecek lagi. Karena dihinggapi kepanikan, uang 18 juta segera ditransferkan.

Setelah itu ibu tersebut baru mengecek ke sekolah. Bukannya gembira, tapi justru langsung sedih minta ampun sampai menangis.

Setelah menemukan anaknya dalam keadaan tak kurang suatu apapun.
Hanya mungkin akan berkurang uang jajannya ha ha ha ...
Huss, tertawa di atas kesedihan orang lain!

Maaf, bukan saya yang tertawa. Tapi para penipu itu yang tertawa karena rekeningnya menggelembung hari itu.

Menyesal juga sudah tidak ada gunanya . Semua sudah terlanjur. Nasi sudah menjadi basi!

Mendapatkan SMS-SMS yang berhubungan dengan uang semestinya selalu waspada. Tidak mudah panik.

Bila mengalami kasus seperti di atas yang paling harus dilakukan adalah mengecek keberadaan anak terlebih dahulu. Mudah, bukan?

Berharap kita tidak menjadi korban berikutnya dan selalu waspada. [caption id="attachment_169787" align="aligncenter" width="250" caption="okezone.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun