"Hari gene masih kena tipu SMS? Ke laut aja deh! Bodoh banget sih?" Mungkin itu yang terucap dengan nada sinis atau berkelakar. Tatkala mengetahui masih ada teman, saudara atau tetangga yang tertipu.
Mungkin kita juga tidak habis pikir. Mengapa masih saja ada yang masih bisa ditipu oleh sebuah SMS?
Padahal cara penipuan ini sudah sangat basi dan kita paham betul modus ini. Tetapi para penipu tidak pernah putus asa untuk melancarkan aksinya.
Saya yakin kebanyakan pengguna telepon genggam pasti pernah menerima berbagai macam SMS penipuan. Minta pulsa atau menjadi pemenang undian.
Saya sendiri sampai bosan. Hampir setiap hari dapat kabar menang undian senilai 35 sampai 75 juta.
Kalau lagi iseng akan saya balas,"Karena saya sudah kaya, uangnya buat bapak saja deh!"
Tetapi sekali lagi, para penipu ini tetap saja berusaha membangun "bisnisnya" dengan semangat empat lima. Namanya usaha _apakah juga sambil berdoa ya?_ pasti ada hasilnya juga.
Hasilnya? Selalu saja ada yang menjadi korban terjaring dalam perangkap mereka. Uang jutaan masuk ke rekening mereka.
Mau bukti? Menjelang Imlek kemarin, seorang tetangga sampai harus menangis-nangis. Karena uang 18 juta dari rekeningnya dalam sekejab berpindah ke rekening penipu.
Ceritanya begini:
Saat sedang santai di rumah, ibu dari teman bermain anak saya menerima sebuah SMS. Isinya meminta uang 18 juta untuk menebus anaknya yang diculik.
Meminta agar uang segala ditransfer kalau ingin anaknya selamat.
Tanpa pikir panjang dan bertanya atau mengecek lagi. Karena dihinggapi kepanikan, uang 18 juta segera ditransferkan.
Setelah itu ibu tersebut baru mengecek ke sekolah. Bukannya gembira, tapi justru langsung sedih minta ampun sampai menangis.
Setelah menemukan anaknya dalam keadaan tak kurang suatu apapun.
Hanya mungkin akan berkurang uang jajannya ha ha ha ...
Huss, tertawa di atas kesedihan orang lain!
Maaf, bukan saya yang tertawa. Tapi para penipu itu yang tertawa karena rekeningnya menggelembung hari itu.
Menyesal juga sudah tidak ada gunanya . Semua sudah terlanjur. Nasi sudah menjadi basi!
Mendapatkan SMS-SMS yang berhubungan dengan uang semestinya selalu waspada. Tidak mudah panik.
Bila mengalami kasus seperti di atas yang paling harus dilakukan adalah mengecek keberadaan anak terlebih dahulu. Mudah, bukan?
Berharap kita tidak menjadi korban berikutnya dan selalu waspada. [caption id="attachment_169787" align="aligncenter" width="250" caption="okezone.com"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H