Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingkah Memiliki Pesawat Kepresidenan Seharga 820 Miliar?

11 Februari 2012   02:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:48 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau memang pemerintah merasa penting untuk membeli pesawat kepresidenan dengan perhitungan aspek keamanan, aspek operasional, dan aspek ekonomi.

Alangkah baiknya pemerintah membeli dari PT DI. Pasti lebih menguntungkan dan memberikan kebanggaan kepada anak bangsa.

Bila presiden berkunjung ke luar negeri, pasti bisa menunjukkan kebanggaan kepada negara yang dikunjungi dengan pesawat produk Indonesia. Bukankah sekaligus bisa menjadi ajang promosi?

Jadi memang tidak salah, kalau negeri tercinta ini mendapat julukan "Negeri yang Lucu" atau "Negeri yang Membingungkan" karena pemimpinnya memang suka membuat bingung rakyatnya.

Jadi, apakah memang penting memiliki pesawat kepresidenan seharga sekitar 820 miliar?

Tentu saja penting bagi pemerintah. Tetapi tidak ada pentingnya bagi rakyat saat ini. Karena memang apa pentingnya?


*
Sebagian data dikutip dari Tribunnews

[caption id="attachment_170118" align="aligncenter" width="150" caption="Tribunnews.com"]

13289272381724133476
13289272381724133476
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun