Waduh, ternyata mau jujur itu susah dan tidak mau jujur juga susah ya?!
Apalagi ketika hal ini saya diskusikan dengan teman dekat lain lagi. Tetap menyarankan untuk tidak perlu terlalu jujur. Daripada beresiko.
Setelah dipikir dan ditimbang matang-matang. Ternyata saya mengikuti saran dari hati. Berbicara apa adanya dengan boss berkenaan dengan keputusan saya.
Apa yang terjadi? Ternyata kejujuran itu memang pahit akibatnya. Benar tidak semua orang mau menghargai yang namanya jujur itu.
Saya bersikap demikian, karena saya menggunakan standar diri sendiri ketika menghadapi orang yang mau bersikap jujur.
Tak heran sahabat saya mengkritik, bahwa standar yang saya gunakan ketika menghadapi orang lain belum tentu berlaku pada orang lain.
Ketika menerima kenyataan ini, jujur saya jadi menyesali telah bersikap jujur saat itu. Padahal kalau pun saya tidak jujur juga tidak terlalu bermasalah. Tidak akan terjadi apa-apa kalau saya bersikap masa' bodoh.
Namun pada akhirnya, saya tidak perlu menyesal. Karena untuk jangka panjangnya kejujuran itu pasti tidak ada ruginya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H