"Kamu ini berlebihan. Lebay deh. Mana ada tulisan kamu yang mencapai sampai ratusan ribu?!"
"Ada, Boss. Kalau termasuk makhluk halus yang ikut baca!" Penulis tertawa cengengesan.
"Husss, kamu ini ada-ada aja!" Si Kate tetap pasang muka serius. Padahal sudah diajak ketawa.
"Bro... Menurut kamu, sebenarnya bagaimana sih tulisan saya? Coba pendapat kamu yang jujur". Wah, Si Kate minta pendapat yang jujur. Bagaimana ini, pembaca? Saya kan sudah jujur diawal tulisan. Kalau langsung ngomong sama orangnya. Mana tega?
"Gimana ya, Boss? Bagus sih!" Penulis bergaya penjilat sambil berdehem. "Tapi memang harus ada perbaikannya, Boss. Kalau bisa kuantitasnya dikurangi. Kualitasnya ditambahi. Kalau Boss jarang-jarang nulis, kan bikin kangen juga yang baca."
"Wah, saya setuju dengan pendapat kamu, Bro...! Sebenarnya saya juga berpikir untuk tidak terlalu gencar menulis. Cukup menulis yang penting dan bermanfaat. Tapi benar nih, tulisan saya bagus? Lihat mukamu sih, kelihatan bohongnya! Saya sendiri aja merasa tulisan-tulisan saya masih payah dan tidak ada apa-apanya!" Sepertinya Si Kate bisa membaca keadaan.
"Itu kamu tahu, Boss! Syukurlah nyadar!" Bisik penulis dalam hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H