Sedikit ngobrol-ngobrol dengan Mas Trihito Eribowo dan Mas Tri Hatmoko. Ada Mbak Indri Permatasari dengan sohibnya Mpok Ve Rhayesha. Mbak Tytiek dari Ciputat dengan rekannya. Masih ada Mbak Dina yang menyapa.
Pada kesempatan lain diajak main tenis digital di stand Nokia oleh Bung Furqan Alfath yang berjenggot. Tak ketinggalan rekan lama yang sudah bertemu beberapa kali, Mas Choirul Huda, Kang Rifki Feriandi, Pak Julianto Simanjuntak, Omjay, Pak Dian Kelana, Uda SP dan Kimi Raikko, dan Ko Rudi Mulia serta Babeh Helmi.
Sempat juga bertegur sapa dengan Kompasianers dari Cianjur Kang Hadi Samsul dan Teh Okti Li. Tak ketinggalan bisa bersilaturahmi dengan Pak Wisnu Hernowo, Mas Ahmad Amirudin, Dr. Posma, Bu Ella, dan Pak Budi Susilo serta Mas Robjanuar yang dikenal bagian dari Admin Kompasiana.
Selama acara berlangsung saya banyak berdiskusi dengan Mas Janu (terakhir sebagai Janu 1000 Fiksi) dan Mbak Dewi mengenai tulis menulis.
Siapa lagi ya?
Sempat juga bersilaturahmi dengan Pak Ajinatha yang cool habis. Tak disangka bisa bersilaturahmi dengan Bapak Kompasianers, Pak Prayitno Ramelan yang datang bersama istri.
Kemudian akhirnya bisa juga bertemu dengan emak gaul yang sudah saya incar, Winda Kresnadefa yang datang bersama Mas Edu dan anak-anaknya.
Maaf, bila daya ingat saya lemah, mungkin ada yang terlewatkan menulisnya. Oh, hampir lupa, sekilas sempat menyapa Om-maas kompasianer dari Solo yang terburu-buru menuju toilet.
Akhirnya bisa bersalaman dengan pasangan pengantin baru Mbak Rahmi Hafizah dengan Mas Batara. Dilanjutkan bersalaman dengan Mbak Priadarsini yang setia ditemani si hitam manis di bibirnya.
Acara Kompasianival membuktikan, bahwa berinteraksi di media sosial tidak seratus persen benar mengurangi waktu bersosialisasi di dunia nyata.
Kenyataannya justru dapat memperluas kesempatan untuk bersosialisasi dengan orang-orang yang sebelumnya tidak kita kenal secara nyata. Saya yakin, banyak Kompasianers merasakan hal yang sama.
Terimakasih untuk Kompasiana dan Kompasianers atas jalinan silaturaminya.