Untuk menjadi penulis yang baik, tiada pilihan selain ada kemauan untuk belajar. Dalam menulis, sebenarnya banyak hal yang harus dipelajari. Bukan hanya sekadar menulis saja. Selesai.
Belajar tata bahasa, tanda-tanda penulis, pemilihan bahasa dan kata. Penyampaian dan tulisan yang enak dibaca. Apa yang kita tulis bisa diterima semua kalangan. Memahami psikologi pembaca.
Bukankah hal-hal seperti itu ada ilmunya? Untuk mendapatkan ilmu tersebut. Bukankah kita perlu belajar?
MEMILIKI KERENDAHAN HATI
Seorang penulis yang baik, pasti ia memiliki kerendahan hati. Tidak berani menganggap dirinya sebagai penulis hebat. Karena itu ia tidak anti kritikan dan tidak anti belajar kepada siapa saja.
Penulis yang baik, tidak pernah berpikir untuk pamer kepintaran dan menghakimi penulis lain. Tidak juga akan meremehkan penulis manapun.
Ia akan dengan suka rela menularkan ilmunya dan membagikan pengalaman menulisnya kepada siapa saja. Menulis baginya tak beda dengan ibadah dan panggilan hati.
Kita tidak perlu takut dikatakan sebagai bukan penulis yang baik. Tetapi yang ditakutkan adalah bila kita sendiri tidak punya keinginan menjadi baik dan lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H