Yang namanya uang bensin bagi aparat hukum seakan sudah menjadi kewajiban yang tidak tertulis. Bila kita ingin urusannya lancar.
Bagi kita yang sudah terbiasa berurusan dengan aparat hukum. Pasti kita sudah paham dengan hal yang satu ini. Istilahnya kerennya tahu sama tahu.
Pernah suatu kali seorang teman yang kehilangan motor mengeluh,"Udah lapor dua minggu, belum ada hasilnya juga!"
"Kamu udah kasih uang bensin belum?" tanya saya menyelidiki.
"Gak mau. Kalau udah ada hasilnya. Baru saya kasih. Kalau hasilnya belum ada buat apa kasih duluan!" teman ini beralasan.
"Kalau gitu tunggu aja hasilnya." saya hanya bisa tersenyum.
Belum tahu kali dia. Kalau uang bensin itu wajib. Ini bukan mengada-ada. Saya pernah mengalami sendiri.
Saat itu teman saya menyenggol pengendara sepeda. Karena ia melihat tidak apa-apa. Ia langsung melanjutkan perjalanan.
Tidak tahunya ada pengendara motor lain yang mengejarnya. Kemudian dilaporkan kepada polisi yang sedang bertugas di jalan.
Kemudian mereka menuju ke tempat kejadian. Pengendara sepeda sudah tidak berada di tempat lagi. Tapi untuk menjaga-jaga. STNK teman saya ditahan. Saya yang disuruh mengurus. Karena ia harus berangkat kerja.
Langsung saya menuju ke polsek di mana STNK teman saya itu ditahan. Tapi saya disuruh pulang. Alasannya menunggu perkembangannya. Siapa tahu ada yang melaporkan kasusnya. Sore saya diminta kembali lagi.
Ketika saya kembali sorenya. Kasusnya aman. Tidak ada yang mengadu. Akhirnya STNK diserahkan. Saya ucapkan terimakasih dan belaga bego. Saat saya bermaksud pamit. Pak Polisi yang melayani saya berkata,"Tidak ada uang bensinnya nih?"
"Memang mesti pakai bensin ya, Pak?" tanya saya dengan nada bercanda.
"Iyalah. Buat anak-anak yang ngejar tadi. Kan mesti pakai bensin." ujar Pak Polisi beralasan.
Jelas saya maklum akan hal ini. Karena yang diminta uang bensin. Saya serahkan satu lembar dua puluh ribuan. Kalau minta uangnya uang motor, mungkin saya akan serahkan 2 jutaan he he he...
Mengapa uang bensin seakan menjadi kewajiban bagi masyarakat untuk memberikan apabila berurusan dengan aparat hukum?
Karena seperti kita ketahui, anggaran untuk mereka menangani kasus memang minim. Kalau bukan dari masyarakat yang memberikan tentu sulit bagi aparat untuk bekerja maksimal.
Sebenarnya daripada main kucing-kucingan soal kewajiban untuk memberi uang bensin. Mengapa tidak secara resmi saja? Jangan cuma slogannya "Gratis" tapi ujung-ujungnya harus keluar duit juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H