Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uang Bensin Itu Wajib Loh, Saudara-saudara!

26 November 2011   06:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yang namanya uang bensin bagi aparat hukum seakan sudah menjadi kewajiban yang tidak tertulis. Bila kita ingin urusannya lancar.

Bagi kita yang sudah terbiasa berurusan dengan aparat hukum. Pasti kita sudah paham dengan hal yang satu ini. Istilahnya kerennya tahu sama tahu.

Pernah suatu kali seorang teman yang kehilangan motor mengeluh,"Udah lapor dua minggu, belum ada hasilnya juga!"

"Kamu udah kasih uang bensin belum?" tanya saya menyelidiki.

"Gak mau. Kalau udah ada hasilnya. Baru saya kasih. Kalau hasilnya belum ada buat apa kasih duluan!" teman ini beralasan.

"Kalau gitu tunggu aja hasilnya." saya hanya bisa tersenyum.

Belum tahu kali dia. Kalau uang bensin itu wajib. Ini bukan mengada-ada. Saya pernah mengalami sendiri.

Saat itu teman saya menyenggol pengendara sepeda. Karena ia melihat tidak apa-apa. Ia langsung melanjutkan perjalanan.

Tidak tahunya ada pengendara motor lain yang mengejarnya. Kemudian dilaporkan kepada polisi yang sedang bertugas di jalan.

Kemudian mereka menuju ke tempat kejadian. Pengendara sepeda sudah tidak berada di tempat lagi. Tapi untuk menjaga-jaga. STNK teman saya ditahan. Saya yang disuruh mengurus. Karena ia harus berangkat kerja.

Langsung saya menuju ke polsek di mana STNK teman saya itu ditahan. Tapi saya disuruh pulang. Alasannya menunggu perkembangannya. Siapa tahu ada yang melaporkan kasusnya. Sore saya diminta kembali lagi.

Ketika saya kembali sorenya. Kasusnya aman. Tidak ada yang mengadu. Akhirnya STNK diserahkan. Saya ucapkan terimakasih dan belaga bego. Saat saya bermaksud pamit. Pak Polisi yang melayani saya berkata,"Tidak ada uang bensinnya nih?"

"Memang mesti pakai bensin ya, Pak?" tanya saya dengan nada bercanda.

"Iyalah. Buat anak-anak yang ngejar tadi. Kan mesti pakai bensin." ujar Pak Polisi beralasan.

Jelas saya maklum akan hal ini. Karena yang diminta uang bensin. Saya serahkan satu lembar dua puluh ribuan. Kalau minta uangnya uang motor, mungkin saya akan serahkan 2 jutaan he he he...

Mengapa uang bensin seakan menjadi kewajiban bagi masyarakat untuk memberikan apabila berurusan dengan aparat hukum?

Karena seperti kita ketahui, anggaran untuk mereka menangani kasus memang minim. Kalau bukan dari masyarakat yang memberikan tentu sulit bagi aparat untuk bekerja maksimal.

Sebenarnya daripada main kucing-kucingan soal kewajiban untuk memberi uang bensin. Mengapa tidak secara resmi saja? Jangan cuma slogannya "Gratis" tapi ujung-ujungnya harus keluar duit juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun