Ketika saya kembali sorenya. Kasusnya aman. Tidak ada yang mengadu. Akhirnya STNK diserahkan. Saya ucapkan terimakasih dan belaga bego. Saat saya bermaksud pamit. Pak Polisi yang melayani saya berkata,"Tidak ada uang bensinnya nih?"
"Memang mesti pakai bensin ya, Pak?" tanya saya dengan nada bercanda.
"Iyalah. Buat anak-anak yang ngejar tadi. Kan mesti pakai bensin." ujar Pak Polisi beralasan.
Jelas saya maklum akan hal ini. Karena yang diminta uang bensin. Saya serahkan satu lembar dua puluh ribuan. Kalau minta uangnya uang motor, mungkin saya akan serahkan 2 jutaan he he he...
Mengapa uang bensin seakan menjadi kewajiban bagi masyarakat untuk memberikan apabila berurusan dengan aparat hukum?
Karena seperti kita ketahui, anggaran untuk mereka menangani kasus memang minim. Kalau bukan dari masyarakat yang memberikan tentu sulit bagi aparat untuk bekerja maksimal.
Sebenarnya daripada main kucing-kucingan soal kewajiban untuk memberi uang bensin. Mengapa tidak secara resmi saja? Jangan cuma slogannya "Gratis" tapi ujung-ujungnya harus keluar duit juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H