Siapa yang harus bertanggung jawab?
Banyak pihak yang menyalahkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Perhubungan.
Sebaliknya pemerintah menyalahkan para pemudik yang tidak mentaati peraturan yang masih nekad menggunakan sepeda motor untuk mudik. Padahal beresiko tinggi.
Para pemudik tetap memaksakan diri mudik dengan sepeda motor karena memang terpaksa.
Dari tahun ke tahun korban kecelakaan semakin bertambah demi untuk sebuah perayaan.
Apakah tidak ada usaha atau perbaikan?
Apakah kita pasrah saja bila tahun depan korban lebih banyak lagi?
Hanya membutuhkan kesadaran kita semua demi perbaikan ke depannya.Menurut Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang dirilis jabar-bisnis.com, dalam rangka mudik Lebaran dari tanggal 23 Agustus-4 September 2011 tercatat sebanyak 3.818 kejadian.
Tercatat korban meninggal 633 orang, korban luka berat 1.068 orang dan korban luka ringan telah mencapai 2.650 orang.
Membaca data-data korban yang ada, sungguh membuat kita miris dan tak habis pikir. Untuk sebuah perayaan yang sakral harus menelan korban sebanyak itu. Salah satunya adalah istri artis Saipul Jamil, Virginia.
Entah berapa banyak kerugian yang harus dihitung. Tentu tidak bisa dihitung secara materi, karena ini adalah korban jiwa.
Kalau kita berandai-andai menghitungnya dengan materi. Belum lama ini untuk menebus seorang TKI yang akan dihukum pancung, pemerintah berani mengeluarkan dana sekitar 4 miliar.
Coba kalau parah korban diganti rugi oleh pemerintah dengan nilai yang sama. Silakan total kerugian secara materi. Belum termasuk kerugian materi untuk pengobatan bagi korban yang luka dan kerusakan kendaraan.
Sungguh suatu nilai yang terlalu mahal untuk sebuah perayaan yang seharusnya mendatangkan kegembiraan dan keuntungan!