"Masalah apa ya?" aroma wangi tubuh Marni memberikan sensasi tersendiri. Ditambah pakaian ketat yang dikenakannya membuat Marnis tampak semakin seksi.
"Tapi tidak enak bicara di sini. Kita cari tempat lain ya?!"
Sedan yang dikemudikan Marni, ternyata berhenti disebuah hotel.
"Sssstt, ini peluang emas, Bro... Gunakan sebaik-baiknya. Kapan lagi bisa berduaan?"
"Tunggu. Tunggu. Ini jebakan, sobat. Wanita itu akan membuatmu kehilangan iman saat berduaan."
"Ayo, Mas. Kita masuk ke dalam. Biar bicaranya enak."
"Nah, ini dia, Bro... Nikmati saja suasana romantisnya ha ha ha ........."
"Sobat, ingat, ingat. Kamu tidak boleh tergoda nafsu. Cepat keluar dari kamar itu!"
Tak ada suara. Hanya ada desahan nafas. Lalu kurasakan dekapan hangat tubuh Marni.
"Massss..."
"Selamat, selamat, selamat menikmati Bro..."