Peringatan: Tulisan kisah “Si Kate dan HP Kesayangannya” tidak berkepentingan membuat Anda tertawa guling-guling sampai nungging. Tidak juga tertawa terkencing-kencing sampai gigi kering. Apalagi bikin mati ketawa ala orang sinting. Hanya untuk mengingatkan bahwa ketawa itu penting!
#
Si Kate memang sudah tidak tahu malu. Di mana saja kalau sempat sudah lupa diri. Karena asyik bercumbu dengan HP kesayangannya. Tahu sendiri, kalau menulis Si Kate sudah konsentrasi penuh. Nyamuk yang menggigitpun tak digubris lagi.
Seperti hari itu. Saat Si Kate pergi naik busway. Begitu duduk langsung tarik nafas dalam-dalam. Ide di kepalanya langsung berkeliaran. Langsung dikeluarkan HP kesayangan yang setia menemani. Begitu melihat langsung segar. Sebab disarungi warna orange. Kayak jeruk saja.
Langsung deh Si Kate BBM. Tahu kan BBM? Benar-Benar Menulis maksudnya. Saking benarnya menulis. Si Kate sampai lupa menengok ke kiri-kanan. Padahal diapit dua cewek manis. Yang satu ibu-ibu modis. Yang satu lagi masih gadis. Mirip-mirip Ayu Ting Ting.
Tumben Si Kate adem ayem tak menggubris. Biasanya kalau udah dekat cewek manis. Matanya pasti tak segan melirik habis. Dari ujung betis sampai ujung alis. Mungkin memang sedang fokus menulis.
Ibu-ibu modis yang di sebelahnya terus memperhatikan. Gadis manis di sebelahnya lagi kelihatan manyun-manyun meringis. Mungkin tak habis pikir. "Masa cewek semanis gue dicuekin tuh cowok. Dasar cowok tak punya selera!"
Tak tahan juga, akhirnya si ibu-ibu modis menegur,"Sedang asyik menulis kayaknya, Mas?"
Mendengar suara lembut seorang wanita. Leleh juga konsentrasi Si Kate. "Iya nih, Bu. Tapi kok tahu sih?"
"Kan dari tadi saya memperhatikan. Kebetulan saya juga suka menulis loh. Malah sedang menyusun buku." si ibu modis menjelaskan.
Diam-diam Si Kate geer juga. Ternyata ada yang memperhatikan. Kemudian Si Kate dan si ibu modis berkenalan. Tapi maaf namanya dirahasiakan. Karena tak tahunya ternyata ia seorang kompasianer juga.
Seperti kita ketahui. Belakangan Si Kate rajin menulis di Blogshoptips. Entah semangat apa yang mendorongnya untuk terus menulis. Padahal sama sekali tidak mendapatkan fulus. Dengar-dengar katanya tulisan tentang tips menulis itu akan di kumpulkan dalam sebuah buku-bukuan. Judulnya kalau tidak salah "Omong Kosong Tentang Menulis".
Kemungkinan lagi sewaktu-waktu akan dicetak dalam edisi terbatas atau edisi istimewa. Bisa jadi cuma dicetak 5 sampai 10 buku. Namanya terbatas dan istimewa. Berarti cuma untuk kalangan terbatas dan istimewa.
Sebenarnya penulis juga sudah menyarankan ke Si Kate. Bagaimana kalau tulisannya serius dikumpulkan sesuai tema. Kemudian coba-coba ditawarkan ke penerbit. Tapi dasar Si Kate memang belum memiliki ambisi untuk menerbitkan buku. Alasannya selalu begitu. Mau menikmati dulu proses menulis.
Sampai kapan?
Jangan-jangan Si Kate tidak percaya diri untuk menawarkan ke penerbit? Karena sadar dengan kualitas tulisannya. Kalau itu masalahnya syukurlah. Dari mendapat malu karena ditolak mentah-mentah.
Tapi dipikir lagi pasti bukan itu alasannya. Bukankah kalau soal beginian Si Kate tidak tahu malu?
Saban hari menulis. Di busway boleh. Di halte juga boleh. Apalagi kalau sedang antri di bank. Semakin boleh. Tentu semua tak lepas berkat HP kesayangan yang menemaninya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI