Kemungkinan lagi sewaktu-waktu akan dicetak dalam edisi terbatas atau edisi istimewa. Bisa jadi cuma dicetak 5 sampai 10 buku. Namanya terbatas dan istimewa. Berarti cuma untuk kalangan terbatas dan istimewa.
Sebenarnya penulis juga sudah menyarankan ke Si Kate. Bagaimana kalau tulisannya serius dikumpulkan sesuai tema. Kemudian coba-coba ditawarkan ke penerbit. Tapi dasar Si Kate memang belum memiliki ambisi untuk menerbitkan buku. Alasannya selalu begitu. Mau menikmati dulu proses menulis.
Sampai kapan?
Jangan-jangan Si Kate tidak percaya diri untuk menawarkan ke penerbit? Karena sadar dengan kualitas tulisannya. Kalau itu masalahnya syukurlah. Dari mendapat malu karena ditolak mentah-mentah.
Tapi dipikir lagi pasti bukan itu alasannya. Bukankah kalau soal beginian Si Kate tidak tahu malu?
Saban hari menulis. Di busway boleh. Di halte juga boleh. Apalagi kalau sedang antri di bank. Semakin boleh. Tentu semua tak lepas berkat HP kesayangan yang menemaninya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H