Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Tuhan Tuli, Buta, dan Tidak Punya Hati?

2 Agustus 2011   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:10 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketaatan kalau hanya untuk mengharapkan rejeki dan harta yang melimpah apalah artinya.
Kalau berbuat baik hanya semata untuk berharap mendapatkan kebaikan juga, itu bukanlah ketaatan namanya.

Namun sesungguhnya, apapun itu yang kita lakukan dalam hidup pasti akan ada balasannya. Hanya tergantung waktunya kapan berbuah untuk kita petik.

Jadi, sesungguhnya bukan Tuhan yang tuli, buta, dan tidak punya hati, tetapi kita sendiri yang tuli, buta, dan tidak punya hati untuk memahami hakekat kebenaran.

Bila masih ada keluh-kesah dan tanda tanya tentang keadilan Tuhan, segera benarkan pandangan dan bersihkan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun