Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nama Baik Negara Indonesia, Dicemarkan Para Koruptor!!!

10 Juli 2011   16:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:47 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memang tidak mengerti masalah hukum, tetapi bahwa perbuatan korupsi bisa dijerat dengan pencemaran nama baik negara, menurut saya bisa membuat para koruptor menjadi jera tanpa harus dengan hukuman mati.

Bagaimana tidak?

Bila suatu saat para koruptor bisa dijerat dengan pasal mencemarkan nama baik negara, dan setiap warga negara yang baik dapat menuntut ganti rugi pada mereka, bisa dibayangkan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan.
Bisa-bisa langsung jatuh melarat dan jual kolor untuk digunakan membayar ganti rugi.

Kita pernah melihat Pak Presiden SBY begitu geramnya saat merasa ada yang mencemarkan nama baiknya, begitu juga para pejabat lain.
Tetapi para koruptor yang telah mencemarkan nama baik negara masih bisa tenang-tenang saja dan tidak merasa terancam. Bahkan masih muncul di tv bak selebritis.

Sementara ini mungkin kita hanya bisa bermimpi untuk menuntut para koruptor dengan tuntutan pencemaran nama baik dan bermimpi suatu saat negeri tercinta kita ini bebas dari korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun