Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mita, Merelakan Suaminya Menggandeng Wanita Lain di Depan Matanya

15 Juni 2011   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:29 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anehnya juga suaminya tak bersedia menceraikan sesuai permintaan Mita. Karena ia merasa baik-baik saja dengan kehidupan mereka.

Kelakuan suami Mita memang drastis berubah sejak kelahiran anak kedua mereka. Padahal Mita yang bekerja sebagai marketing di sebuah bank begitu setia dan mencintai suaminya demi anak-anak mereka.

Begitulah Mita setiap hari harus memendam rasa pedih menyaksikan sikap suaminya yang tak segan berpacaran di depannya tanpa bisa berbuat apa-apa. Mita jera atas tindakan main tangan suaminya.

Lapor ke polisi?

Sudah pernah dilakukannya. Tetapi hal itu justru membuat suaminya menjadi-jadi. Karena belum sempat ditahan, suaminya sudah bebas melenggang pulang setelah berbaik hati kepada polisi yang menjadi teman baiknya.

Apa yang bisa dilakukan Mita di bawah ancaman suaminya kalau berani macam-macam selain harus rela menerima semua ini?

Seperti dikatakan Mita, ia memang tidak bisa mengubah keadaan, tetapi kini ia mencoba mengubah sikap hidupnya.
Sementara keadaan memang berubah dan Mita lebih tenang mengurus anaknya. Walaupun suaminya masih asyik mengurus wanita selingkuhannya.

Terlepas apapun itu, aku pikir memang lebih baik begitu.
Badai pasti akan berlalu, karena tidak selamanya penderitaann akan mendera dalam kebaikan hatimu, Mita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun