Awalnya tentu aku tidak percaya dengan ceritanya. Namun kemudian aku harus mau menerima kejujurannya.
Memang apa salahnya berteman dengan seorang wanita penghibur?!
Memang apa salahnya wanita panggilan menulis di Kompasiana?!
"Setan" dan "Hantu" serta "Keranda Mayat" saja boleh, apalagi seorang wanita penghibur yang masih berbentuk manusia.
Mungkin juga ada koruptor yang menjadi kompasianer, padahal seharusnya mereka ada di penjara ha ha ha
Toh tidak dilarang menjadi penghuni Kompasiana.
Selama berteman dengan Dewi dan mengetahui profesinya, aku tidak menganggapnya sebagai wanita penghibur. Aku tetap memandangnya seorang wanita yang kebetulan sedang menjalani profesi sebagai wanita penghibur.
Dari tulisan-tulisannya aku dapat menangkap satu keinginan yang kuat dari Dewi untuk meninggalkan profesinya sebagai wanita penghibur, karena tidak sesuai keinginan hatinya.
Tak heran suatu kali ia berkata,"Mas, mohon doanya ya, dalam waktu dekat Dewi bisa dapat pekerjaan yang lebih baik dan pantas!"
Tentu saja, aku sepenuh dan setulus hati akan mendoakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H