Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Bukan Dongeng] Bawang Merah Bertobat!

8 April 2011   05:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13022427611596051988

[caption id="attachment_100783" align="aligncenter" width="445" caption="kampungtki.com"][/caption]

Suatu hari Bawang Merah yang terkenal curhat sama maminya yang juga tak kalah jahatnya.

"Mami, apa mami gak bosan jadi orang jahat terus?"

"Loh, kenapa mesti bosan?!" Jawab maminya ketus.

"Kalau aku sih sudah bosan, mi!" Kata Bawang Merah dengan mimik serius dan wajah menyesal.

"Aduhhh Bawang Merah, plis deh ah! Kita ini ceritanya emang udah jahat dari sononya. Jadi perani aja jangan banyak komplain!" Kali ini maminya sewot.

"Tidak, mi! Selama ini kejahatan kita sudah terlalu didramatisir. Aku tidak mau selamanya menjadi jahat! Aku harus berani melawan arus dan ingin bertobat, lalu menjadi temannya Bawang Putih!"

"Udah terserah kamu saja deh! Tapi mami masih mau jadi peran jahat terus tuh! Lagian kalau ceritanya baik semua gak seru, kaleeeee....!"

Bergegas Bawang Merah menemui Bawang Putih yang sedang mencuci dipinggir kali _Kebetulan mesin cucinya sedang rusak. Bawang Merah duduk mendekat, sementara Bawang Putih merasa agak ketakutan.

"Bawang Putih, jangan takut. Aku datang ingin menjadi temanmu dan ingin minta maaf atas kesalahanku padamu selama ini."

Bawang Putih dengan perasaan tidak percaya menanggapi,"Tapi...tapi....!"

"Bawang Putih, aku sungguh-sungguh ingin bertobat dan menjadi orang baik aja sekarang. Menjadi temanmu yang baik. Boleh, kan?" Bawang Putih berkata dengan tulus sambil mengulurkan tangannya.

Dengan perasaan terharu Bawang Putih menyambutnya lalu mereka berpelukkan dalam derai airmata.

"Syukurlah, Bawang Merah, sekarang kamu sudah sadar! Saya percaya sebenarnya kamu adalah orang yang baik. Tidak sejahat yang dipikirkan orang."

Akhirnya Bawang Merah dan Bawang Putih tersenyum gembira sambil mencuci baju yang masih tersisa.

Satu Cinta Dua Agama [14]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun