[caption id="attachment_100783" align="aligncenter" width="445" caption="kampungtki.com"][/caption]
Suatu hari Bawang Merah yang terkenal curhat sama maminya yang juga tak kalah jahatnya.
"Mami, apa mami gak bosan jadi orang jahat terus?"
"Loh, kenapa mesti bosan?!" Jawab maminya ketus.
"Kalau aku sih sudah bosan, mi!" Kata Bawang Merah dengan mimik serius dan wajah menyesal.
"Aduhhh Bawang Merah, plis deh ah! Kita ini ceritanya emang udah jahat dari sononya. Jadi perani aja jangan banyak komplain!" Kali ini maminya sewot.
"Tidak, mi! Selama ini kejahatan kita sudah terlalu didramatisir. Aku tidak mau selamanya menjadi jahat! Aku harus berani melawan arus dan ingin bertobat, lalu menjadi temannya Bawang Putih!"
"Udah terserah kamu saja deh! Tapi mami masih mau jadi peran jahat terus tuh! Lagian kalau ceritanya baik semua gak seru, kaleeeee....!"
Bergegas Bawang Merah menemui Bawang Putih yang sedang mencuci dipinggir kali _Kebetulan mesin cucinya sedang rusak. Bawang Merah duduk mendekat, sementara Bawang Putih merasa agak ketakutan.
"Bawang Putih, jangan takut. Aku datang ingin menjadi temanmu dan ingin minta maaf atas kesalahanku padamu selama ini."
Bawang Putih dengan perasaan tidak percaya menanggapi,"Tapi...tapi....!"
"Bawang Putih, aku sungguh-sungguh ingin bertobat dan menjadi orang baik aja sekarang. Menjadi temanmu yang baik. Boleh, kan?" Bawang Putih berkata dengan tulus sambil mengulurkan tangannya.
Dengan perasaan terharu Bawang Putih menyambutnya lalu mereka berpelukkan dalam derai airmata.
"Syukurlah, Bawang Merah, sekarang kamu sudah sadar! Saya percaya sebenarnya kamu adalah orang yang baik. Tidak sejahat yang dipikirkan orang."
Akhirnya Bawang Merah dan Bawang Putih tersenyum gembira sambil mencuci baju yang masih tersisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H