Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Susahnya Menulis!

24 Maret 2011   08:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:29 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Susahnya menulis menjadi mudah ketika ada kemauan dan semangat!

*

Apa tidak salah? Bukannya menulis itu mudah?
Apanya yang susah, buktinya sudah bisa menulis ribuan?!

Yang terlihat memang gampang, apalagi bila melihat tulisan demi tulisan yang saya terbitkan. Bahkan ada yang menduga saya ini pengangguran yang banyak uang, sehingga bisa banyak waktu dan bebas menulis kapan saja.

Padahal kenyataannya tidak demikian! Karena tak jarang untuk menyelesaikan sebuah tulisan, saya sampai perlu mencicil paragraf demi paragraf.
Bahkan sampai menyisihkan sedikit waktu saat berada di kamar mandi untuk menyelesaikan tulisan.

Menulis memang bukan pekerjaan saya dan saya juga tidak memiliki dasar kepenulisan. Belajarnya juga adalah dengan cara sambil menulis.
Jadi menulis tetap belum menjadi sesuatu hal yang mudah bagi saya.

Selain waktu dan juga kesempatan yang tidak mudah, susahnya menulis adalah memilih tulisan yang ingin dituliskan. Setiap hari datang begitu banyak ide dan inspirasi.
Tentu saya harus memilih dan menyeleksi lagi mana yang layak untuk dijadikan tulisan yang bisa diterbitkan.

Bila mengikuti keinginan hati dan suka-suka, kemungkinan akan dengan mudah saya menerbitkan 5 tulisan sehari.
Tentu bukan menjadi tujuan saya asal tulis dan yang penting bisa jadi tulisan yang bisa diterbitkan.

Satu hal yang menjadi prinsip saya selama ini sebelum menulis adalah selalu bertanya,"Adakah manfaat dari apa yang akan saya tuliskan?"
Selanjutnya adalah, "Apakah tulisan ini ada menyinggung, merugikan, ataupun menyakiti hati orang lain?"

Saya percaya tentu hal itu bukan masalah yang mudah, karena itu tentu saya belum bisa sempurna dalam memegang prinsip tersebut.

Satu hal lagi yang membuat saya merasa susahnya menulis adalah ada rasa tanggung jawab untuk menulis apa yang hendak dituliskan. Semua itu merupakan jejak sejarah kehidupan, sebab begitu tertulis dan diterbitkan maka itu akan menyebar kemana-mana.

Jadi adalah salah bila ada yang mengira demikian mudahnya saya menulis sehingga bisa setiap hari menerbitkan tulisan.

Sesungguhnya yang membuat semuanya mudah adalah adanya kemauan dan semangat untuk mengajari diri dengan kegiatan menulis dan perasaan ingin berbagi.

Dengan adanya kemauan dan semangat, saya selalu terinspirasi untuk menuangkan ide-ide yang ada dalam tulisan, sehingga semua kesusahan menjadi mudah!

Semuanya menjadi mudah, pada akhirnya adalah karena menulis adalah suara hati saya, sehingga tulisan demi tulisan mengalir begitu saja.

Mudah-mudahan susahnya menulis tidak akan menjadi halangan atau penghambat bagi kita yang sedang belajar menulis. Tetapi justru semakin memacu kita untuk lebih bersemangat melahirkan tulisan demi tulisan yang bermanfaat.

Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun