Susahnya menulis menjadi mudah ketika ada kemauan dan semangat!
*
Apa tidak salah? Bukannya menulis itu mudah?
Apanya yang susah, buktinya sudah bisa menulis ribuan?!
Yang terlihat memang gampang, apalagi bila melihat tulisan demi tulisan yang saya terbitkan. Bahkan ada yang menduga saya ini pengangguran yang banyak uang, sehingga bisa banyak waktu dan bebas menulis kapan saja.
Padahal kenyataannya tidak demikian! Karena tak jarang untuk menyelesaikan sebuah tulisan, saya sampai perlu mencicil paragraf demi paragraf.
Bahkan sampai menyisihkan sedikit waktu saat berada di kamar mandi untuk menyelesaikan tulisan.
Menulis memang bukan pekerjaan saya dan saya juga tidak memiliki dasar kepenulisan. Belajarnya juga adalah dengan cara sambil menulis.
Jadi menulis tetap belum menjadi sesuatu hal yang mudah bagi saya.
Selain waktu dan juga kesempatan yang tidak mudah, susahnya menulis adalah memilih tulisan yang ingin dituliskan. Setiap hari datang begitu banyak ide dan inspirasi.
Tentu saya harus memilih dan menyeleksi lagi mana yang layak untuk dijadikan tulisan yang bisa diterbitkan.
Bila mengikuti keinginan hati dan suka-suka, kemungkinan akan dengan mudah saya menerbitkan 5 tulisan sehari.
Tentu bukan menjadi tujuan saya asal tulis dan yang penting bisa jadi tulisan yang bisa diterbitkan.
Satu hal yang menjadi prinsip saya selama ini sebelum menulis adalah selalu bertanya,"Adakah manfaat dari apa yang akan saya tuliskan?"
Selanjutnya adalah, "Apakah tulisan ini ada menyinggung, merugikan, ataupun menyakiti hati orang lain?"
Saya percaya tentu hal itu bukan masalah yang mudah, karena itu tentu saya belum bisa sempurna dalam memegang prinsip tersebut.
Satu hal lagi yang membuat saya merasa susahnya menulis adalah ada rasa tanggung jawab untuk menulis apa yang hendak dituliskan. Semua itu merupakan jejak sejarah kehidupan, sebab begitu tertulis dan diterbitkan maka itu akan menyebar kemana-mana.