Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Masih Ada, Dedemit Gunung Kidul!!!

21 Maret 2011   09:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1300700407211540263

Begitulah kenyataan yang harus kita terima, karena masyarakat kita memang masih familiar dengan hal-hal berbau klenik dan masih akrab dengan tuyul, setan, dan dedemit.

Bahkan para pemainnya yang notabene cantik-cantik rela dipermak habis jadi seram menyerupai para setan atau arwah.

Dalam hati saya bertanya-tanya, ternyata manusia memang luar biasa serakahnya, sehingga peran yang seharusnya menjadi jatah para setan dan sebangsanya diembat juga demi memenuhi pundi-pundi kekayaannya.

Apa mereka tidak takut kena demo bangsa setan dan dedemit ya?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun